Dahulu
kala nenek moyang kita mungkin makan agar bisa bertahan hidup. Namun
kini, ada banyak alasan untuk makan. Bukan hanya karena rasa lapar.
Emosi yang memuncak juga bisa memicu rasa lapar yang sangat. Dan emosi
itu beragam jenisnya, dari amarah, bosan, depresi, dan sejumlah situasi
yang memacu.
Itulah
yang menjelaskan, mengapa meski perut tak keroncongan tapi nafsu makan
mudah menggebu. Si pemicu itu adalah zat kimia yang bersemayam dalam
otak kita dan dari sana menggerakan emosi. Rasa emosi itu juga ikut
menentukan kapan kita makan, apa yang dilahap dan seberapa tinggi porsi
di piring. Inilah 5 zat yang mendorong hasrat makan itu.
1. Norepinefrin
Merupakan
hormon "fight-or-flight". Hormon ini dulu pada nenek moyang membuat
mereka membuat keputusan apakah mereka harus melawan predator atau
melarikan diri. Fungsi hormon ini, mengatur metabolisme glukosa
terutama saat stres. Bisa jadi penyebab makan berlebihan, yang
dijadikan pelarian ketika stres.
2. Serotonin
Ini
merupakan neurotransmiter atau pembawa sinyal, yang membuat perasaan
Anda lebih baik dan bahagia. Tak heran, saat merasakan kebahagiaan Anda
kadang ingin merayakannya dengan makan-makan.
3. Dopamin
Hormon satu ni juga pembawa kesenangan dan peka terhadap kecanduan. Bisa membuat Anda kecanduan pada makanan tertentu.
4. GABA
Kependekan
dari gamma-aminobutyric acid. Merupakan asam amino yang bisa
menurunkan level respon Anda dengan memperlambat reaksi kegelisahan.
Saat bosan atau gelisah, inilah yang membuat Anda sibuk mencari
cemilan.
5. Nitrat oksida
Senyawa ini membuat perasaan Anda lebih tenang, dengan membuat rileks pembuluh darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar